Senin, 10 Desember 2012

Cara Menenangkan Hati dan Pikiran


Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang begitulah salah satu kata dalam ayat Alkitab Amsal. Memang benar banyak penyakit yang menyerang tubuh seseorang karena hati dan pikirannya tidak tenang, dan salah satu penyakit tersebut adalah penyakit yang disebut sebagai Psikosomatik, yaitu penyakit fisik yang diperburuk oleh faktor mental seperti stres dan kecemasan.

Dari artikel internet diketahui bahwa penyakit psikosomatik terjadi ketika emosi negatif telah mempengaruhi sistem otonom tubuh, hormon dan kekebalan terhadap beberapa penyakit. Sementara faktor lainnya seperti depresi, kemarahan, dan isolasi sosial berkontribusi terhadap penyakit jantung. Stres di sisi lain, mempengaruhi asma, gangguan pencernaan dan banyak penyakit fisik lainnya.

Dalam beberapa dekade terakhir banyak dokter yang mengakui bahwa memang benar ada kaitan antara aktor-faktor psikologis dengan penyakit fisik. Kenyataannya, diperkirakan sekitar 30% keluhan fisik yang ditangani dokter di ruang praktek terkait dengan masalah psikologis.

Karena begitu bepengaruhnya ketenangan hati dan pikiran terhadap kesehatan fisik, maka sudah berang tentu hati tenang dan pikiran yang jernih selalu harus dijaga. Dengan ketenangan hati dan pikiran yang terjaga, maka penyakit fisik yang diderita juga akan semakin dapat diatasi.

Bagaimana cara menenangkan hati dan pikiran sehingga kesehatan fisik juga selalu terjaga setiap saat? Untuk menjawab hal tersebut maka berikut ada beberapa tips dan cara menenangkan hati dan pikiran yang diperoleh blog Karo Cyber dari berbagai sumber situs internet:

1. Relaksasi

Relaksasi adalah sebuah teknik untuk mengatasi kekawatiran atau kecemasan dan juga stres yang dilakukan dengan cara pengendoran otot-otot dan syaraf. Dalam arti kata lain, relaksasi juga merupakan suatu kondisi istrahat pada aspek fisik dan mental manusia, sementara aspik spirit tetap aktif bekerja.

Salah satu relaksasi yang umum dilakukan adalah dengan cara menarik nafas dalam-dalam, dan melakukan latihan-latihan ringan mengendurkan otot, serta dapat juga dilakukan dengan cara berkata-kata yang menyenangkan.

2. Mengubah Cara Pandang

Mengubah cara pandang yang negatif menjadi sebuah pandangan yang positif adalah salah satu teknik cara menenangkan hati dan pikiran yang paling mudah dilakukan. Misalnya ketika Anda merasa sedang berada dalam posisi yang tidak menyenangkan, maka cobalah pikirankan bahwa posisi yang sedang Anda hadapi tersebut merupakan sesuatu yang memang benar-benar terjadi, tetapi hal itu bukanlah akhir dari segala-galanya dalam hidup Anda.

3. Humor

Humor dapat dijadikan sebagai salah satu cara menenangkan hati dan pikiran Anda. Humor dalam hal ini dapat ditemukan diberbagai media, baik di media internet, media televisi, dan juga media-media lainnya. Humor juga dapat ditemukan pada diri Anda sendiri, artinya dalam sebuah masalah yang sedang Anda hadapi sekalipun akan tersirat sebuah humor yang bisa menghibur diri Anda.

4. Melatih cara Berkomunikasi

Dalam menjalin komunikasi dengan seseorang juga sering menjadi salah satu penyebab membuat hati Anda tidak tenang. Misalnya dalam menghadapi perbedaan pendapat dengan seseorang, maka ketika anda selalu ingin memaksakan kehendak kepada orang tersebut, maka tentu sebuah hal yang tidak menyenangkan mungkin saja bisa terjadi. Dalam hal ini maka perlu juga mempertimbangkan sebuah keputusan untuk mendengarkan pendapat orang lain, meksi dalam artian pendapat tersebut tidak mewakili keinginan Anda. Dengan demikian maka paling tidak akan teruji kesabaran dan sikap rendah hati dalam diri Anda.

5. Selesaikan Masalah secara Tuntas

Sebuah hal yang tidak menyenangkan hati terkadang dipicu oleh hal-hal yang datang dari diri sendiri, seperti adanya masalah yang belum diselesaikan, maka dalam hal ini sangat baik jika Anda menyelesaikan setiap masalah yang muncul dengan sesegera mungkin. Bila Anda merasa tidak mampu untuk menyelesaikannya secara pribadi, maka tidak ada salahnya mencoba untuk mendapatkan bantuan penyelesaian masalah yang sedang Anda hadapi dari orang-orang yang ada disekitar Anda.

6. Mengubah Lingkungan

Mengubah lingkungan dalam arti disini bukan selalu harus mengubah tempat tinggal Anda. Tetapi hal dalam perubahan lingkungan ini dapat dilakukan dengan menata kembali tempat tinggal atau tempat kerja Anda. Mengubah lingkungan dapat juga berarti merubah aturan main dalam lingkungan tersebut, dan termasuk juga merubah kebiasaan diri Anda sendiri untuk menghindari lingkungan yang tidak menyenangkan.

Perilkau Menyimpang



A. Pengertian Perilaku Menyimpang
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat. Sedangkan pelaku yang melakukan penyimpangan itu disebut devian (deviant). Adapun perilaku yang sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat disebut konformitas.
Ada beberapa definisi perilaku menyimpang menurut sosiologi, antara lain sebagai berikut:

1. James Vender Zender
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang dianggap sebagai hal tercela dan di luar batas-batas toleransi oleh sejumlah besar orang.
2. Bruce J Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak-kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
3. Robert M.Z. Lawang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku tersebut.
B. Ciri-ciri Perilaku Menyimpang
Menurut Paul B Horton penyimpangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Penyimpangan harus dapat didefinisikan, artinya penilaian menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasar kriteria tertentu dan diketahui penyebabnya.
2. Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak.
3. Penyimpangan relatif dan penyimpangan mutlak, artinya perbedaannya ditentukan oleh frekuensi dan kadar penyimpangan.
4. Penyimpangan terhadap budaya nyata ataukah budaya ideal, artinya budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan.
5. Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan. Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.
6. Penyimpangan sosial bersifat adaptif, artinya perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
C. Sifat-sifat Penyimpangan
Penyimpangan sebenarnya tidak selalu berarti negatif, melainkan ada yang positif. Dengan demikian, penyimpangan sosial dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyimpangan positif dan penyimpangan negatif.
1. Penyimpangan positif
Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan, meskipun cara yang dilakukan menyimpang dari norma yang berlaku. Contoh seorang ibu yang menjadi tukang ojek untuk menambah penghasilan keluarga.
2. Penyimpangan negatif
Penyimpangan negatif merupakan tindakan yang dipandang rendah, melanggar nilai-nilai sosial, dicela dan pelakunya tidak dapat ditolerir masyarakat. Contoh pembunuhan, pemerkosaan, pencurian dan sebagainya.
D. Jenis-jenis Perilaku Menyimpang
Menurut Lemert (1951) Penyimpangan dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyimpangan primer dan sekunder.
1. Penyimpangan Primer
Penyimpangan yang dilakukan seseorang akan tetapi si pelaku masih dapat diterima masyarakat. Ciri penyimpangan ini bersifat temporer atau sementara, tidak dilakukan secara berulang-ulang dan masih dapat ditolerir oleh masyarakat. Contohnya: pengemudi yang sesekali melanggar lalu lintas.
2. Penyimpangan Sekunder
Penyimpangan yang dilakukan secara terus menerus sehingga para pelakunya dikenal sebagai orang yang berperilaku menyimpang. Misalnya orang yang mabuk terus menerus. Contoh seorang yang sering melakukan pencurian, penodongan, pemerkosaan dan sebagainya.
Sedangkan menurut pelakunya, penyimpangan dibedakan menjadi penyimpangan individual dan penyimpangan kelompok.
1. Penyimpangan individual
Penyimpangan individual adalah penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang atau individu tertentu terhadap norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh: seseorang yang sendirian melakukan pencurian.
2. Penyimpangan kelompok
Penyimpangan kelompok adalah penyimpangan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap norma-norma masyarakat. Contoh geng penjahat.
E. Sebab-sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
1. Penyimpangan sebagai akibat dari proses sosialisasi yang tidak sempurna
Karena ketidaksanggupan menyerap norma-norma kebudayaan ke dalam kepribadiannya, seorang individu tidak mampu membedakan perilaku yang pantas dan yang tidak pantas. Ini terjadi karena seseorang menjalani proses sosialisasi yang tidak sempurna dimana agen-agen sosialisasi tidak mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.
Contohnya seseorang yang berasal dari keluarga broken home dan kedua orang tuanya tidak dapat mendidik si anak secara sempurna sehinga ia tidak mengetahui hak-hak dan kewajibanya sebagai anggota keluarga maupun sebagai anggota masyarakat. Perilaku yang terlihat dari anak tersebut misalnya tidak mengenal disiplin, sopan santun, ketaatan dan lain-lain.
2. Penyimpangan karena hasil proses sosialisasi subkebudayaan menyimpang
Subkebudayaan adalah suatu kebudayaan khusus yang normanya bertentangan dengan norma-norma budaya yang dominan. Unsur budaya menyimpang meliputi perilaku dan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota-anggota kelompok yang bertentangan dengan tata tertib masyarakat. Contoh kelompok menyimpang diantaranya kelompok penjudi, pemakai narkoba, geng penjahat, dan lain-lain.
3. Penyimpangan sebagai hasil proses belajar yang menyimpang
Proses belajar ini melalui interaksi sosial dengan orang lain, khususnya dengan orang-orang berperilaku menyimpang yang sudah berpengalaman. Penyimpangan inipun dapat belajar dari proses belajar seseorang melalui media baik buku, majalah, koran, televisi dan sebagainya.
F. Teori-Teori Penyimpangan
Penyimpangan yang terjadi dalam masyarakat dapat dipelajari melalui berbagai teori, diantaranya sebagai berikut.
1. Teori Labeling
Menurut Edwin M. Lemert, seseorang menjadi orang yang menyimpang karena proses labelling berupa julukan, cap dan merk yang ditujukan oleh masyarakat ataupun lingkungan sosialnya. Mula-mula seseorang akan melakukan penyimpangan primer (primary deviation) yang mengakibatkan ia menganut gaya hidup menyimpang (deviant life style) yang menghasilkan karir menyimpang (deviant career).
2. Teori Hubungan Diferensiasi
Menurut Edwin H. Sutherland, agar terjadi penyimpangan seseorang harus mempelajari terlebih dahulu bagaimana caranya menjadi seorang yang menyimpang. Pengajaran ini terjadi akibat interaksi sosial antara seseorang dengan orang lain yang berperilaku menyimpang.
3. Teori Anomi Robert K Merton
Robert K. Merton menganggap anomie disebabkan adanya ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara yang diapakai untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Merton terdapat lima cara pencapaian tujuan budaya, yaitu:
a. Konformitas
Konformitas adalah sikap yang menerima tujuan budaya yang konvensional (biasa) dengan cara yang juga konvensional.
b. Inovasi
Inovasi adalah sikap seseorang menerima secara kritis cara-cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nlai-nilai budaya sambil menempuh cara baru yang belum biasa dilakukan.
c. Ritualisme
Ritualisme adalah sikap seseorang menerima cara-cara yang diperkenalkan sebagai bagian dari bentuk upacara (ritus) tertentu, namun menolak tujuan-tujuan kebudayaannya.
d. Retreatisme
Retreatisme adalah sikap seseorang menolak baik tujuan-tujuan maupaun cara-cara mencapai tujuan yang telah menajdi bagian kehidupan masyarakat ataupun lingkungan sosialnya.
e. Pemberontakan
Pemberontakan adalah sikap seseorang menolak sarana dan tujuan-tujuan yang disahkan oleh budaya masyarakatnya dan menggantikan dengan cara baru.
G. Bentuk-bentuk Perilaku Menyimpang

1. Penyalahgunaan Narkoba
Merupakan bentuk penyelewengan terhadap nilai, norma sosial dan agama. Dampak negatif yang ditimbulkan akan menyebabkan berkurangnya produktivitas seseorang selama pemakaian bahan-bahan tersebut bahkan dapat menyebabkan kematian.
Menurut Graham Baliane, ada beberapa penyebab seseorang remaja memakai narkoba, antara lain sebagai berikut:
1) Mencari dan menemukan arti hidup.
2) Mempermudah penyaluran dan perbuatan seksual.
3) Menunjukkan tindakan menentang otoritas orang tua, guru, dan norma-norma sosial.
4) Membuktikan keberanianya dalam melakukan tindakan berbahaya seperti kebut-kebutan dan berkelahi.
5) Melepaskan diri dari kesepian.
6) Sekedar iseng dan didorong rasa ingin tahu.
7) Mengikuti teman-teman untuk menunjukkan rasa solidaritas
8) Menghilangkan frustasi dan kegelisahan hidup.
9) Mengisi kekosongan, kesepian, dan kebosanan.
2. Penyimpangan seksual
Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Penyebab penyimpangan seksual antara lain adalah pengaruh film-film porno, buku dan majalah porno. Contoh penyimpangan seksual antara lain sebagai berikut:

1) Perzinahan yaitu hubungan seksual di luar nikah.
2) Lesbian yaitu hubungan seksual yang dilakukan sesama wanita.
3) Homoseksual adalah hubungan seksual yang dilakukan sesama laki-laki.
4) Pedophilia adalah memuaskan kenginan seksual dengan menggunakan kontak seksual dengan anak-anak.
5) Gerontophilia adalah memuaskan keinginan seksual dengan orang tua seperti kakek dan nenek.
6) Kumpul kebo adalah hidup seperti suami istri tanpa nikah.
3. Alkoholisme
Alkohol disebut juga racun protoplasmik yang mempunyai efek depresan pada sistem syaraf. Orang yang mengkonsumsinya akan kehilangan kemampuan mengendalikan diri, baik secara fisik, psikologis, maupun sosial. Sehingga seringkali pemabuk melakukan keonaran, perkelahian, hingga pembunuhan.
4. Kenakalan Remaja
Gejala kenakalan remaja tampak dalam masa pubertas (14 – 18 tahun), karena pada masa ini jiwanya masih dalam keadan labil sehingga mudah terpengaruh oleh lingkungan yang negatif. Penyebab kenakalan remaja antara lain sebagai berikut.
a. Lingkungan keluargayang tidak harmonis.
b. Situasi yang menjemukan dan membosankan.
c. Lingkungan masyarakat yang tidak menentu bagi prospek kehidupan masa mendatang, seperti lingkungan kumuh dan penuh kejahatan.
Contoh perbuatan kenakalan seperti pengrusakan tempat/fasilitas umum, penggunaan obat terlarang, pencurian, perkelahian atau tawuran dan lain sebagainya. Salah satu bentuk tawuran tersebut adalah tawuran pelajar. Tawuran pelajar berbeda dengan perkelahian biasa. Tawuran pelajar dapat digolongkan sebagai patologi (penyakit) karena sifatnya yang kompleks dengan penyebab dan akibat yang berbeda-beda.

Tips Mengatasi Kenakalan Remaja



Kenakalan remaja di era modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak di bawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini sudah tidak dapat dipungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman sekarang. Dan kami pun pernah menyaksikan dengan mata kepala kami sendiri ketika sebuah anak kelas satu SMA di kompleks ditangkap/ diciduk POLISI akibat menjadi seorang bandar gele, atau yang lebih kita kenal dengan ganja.
Hal ini semua bisa terjadi karena adanya faktor-faktor kenakalan remaja berikut:
  • dasar-dasar agama yang kurang
  • kurangnya kasih sayang orang tua.
  • kurangnya pengawasan dari orang tua.
  • pergaulan dengan teman yang tidak sebaya.
  • peran dari perkembangan iptek yang berdampak negatif.
  • kebebasan yang berlebihan
  • masalah yang dipendam
Dan beberapa tips untuk mengatasi dan mencegah kenakalan remaja, yaitu:
- Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti pendidikan ibadah, pembinaan akhlak dan rutinitas ibadah.
- Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
- Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Contohnya: kita boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya, kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas tersebut. Namun dalam masalah ibadah, tentu saja perlu ada pemaksaan.
- Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
- Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv, internet, radio, handphone, jejaring sosial dll.
- Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat curhat yang nyaman untuk anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang menghadapi masalah.

Makalah Perkembangan Peserta Didik tentang Perkembangan Moral Remaja



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
          Salah satu tugas perkembangan yang harusdicapai pada priode remaja adalah memiliki seperangkat nilai atau sistem etis untuk menjadi pedoman dalam bertingkah laku dalam menjalani kehidupan dimasyarakat. Selama usia remaja,pengusaha moral anak mulai ditinggalkan akan secara berangsur-angsur  mereka mulai menguasai dan menyakini nilai-nilai yang bersifat universal.nilai-nilai yang dimiliki sebagi seorang remaja membimbing cara berinteraksi dengan orang lain,dan dalam menghadapi berbagai problematik kehidupan, sehingga memungkinkan remaja menjalani kehidupan secara seimbang dan tentram. Tercapainya perkembangan moral memberi arti bagi peningkatan sosialisai sehingga remaja benar-benar siap memasuki kehidupan dewasa.

B.       Tujuan Penulisan
Untuk mencapai sasaran belajar di atas,maka mahasiswa diharapkan dapat :
1. memahami pengertian moral
2. menjelaskan proses prkembangan moral
3. mengemukakan tingkah laku moral remaja sesuai dengan tugas perkembangan
4. menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral remaja
5. mengemukakan usaha-usaha orangtua dan guru dalam perkembangan moral remaja
                                           
C.      Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud perkembangan moral remaja?
2.      Apakah faktor-faktor perkembangan moral remaja ?
3.      Bagaimanakah proses perkembangan remaja ?
4.      Bagaimanakah usaha orangtua dalam perkembangan remaja?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian moral
Kata moral berasal dari bahasa lstin yaitu kata mos atau mores yang berarti kebiasaan. Santrock  dan yusan (1977) menggunakan bahwa moral adalah kebiasaan atau aturan yang harus di patuhi seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain.dalam arti,moral merupakan seperangkat aturan yang menyangkut baik atau buruk, pantas atau tidak dilaksanakan atau harus dilaksanakan atau harus di hindari dalam menjalani kehidupan. Kohlberg dan piaget (dalam bezonsky (1981) mengemukakan bahwa moral itu  meliputi tiga pengertian yang berbeda satu sama lain yaitu : pandangan moral,perasaan moral,dan tingkah laku moral.
Pandangan moral adalah pendapat atau pertimbangan seseoarang tentang persoalan moral. Pandangan moral remaja bagus apabila pertimbangannya dalam memilih masalah atau persoalan moral sesuai aturan-aturan dan etika moral yang berlaku (salavin dalam elinda,1992). Contoh, pandangan moral remaja tentang perilaku mencuri. Apakah mencuri menurut seorang remaja benar atau salah ? apa alasan remaja untuk mempertimbangkan bahwa tingkah laku mencuri benar atau salah. Bila remaja memandang bahwa tingkah laku mencuri tidak sesuai dengan aturan etika moral,karena merugikan orang lain,menyusahkan orang lain. Ini berarti remaja memiliki pandangan moral yang baik.jika pertimbangan remaja tentang mencuri sesuai dengan aturan-aturan etika moral,maka berarti remaja memiliki pandangan moral yang sama.
Perasaan moral adalah perasaan yang terjadi dalam diri remaja setelah ia mengambil keputusan  untuk bertingkah laku bermoral atau tidak.apakah ramaja merasa senang atau puas,jika ia melakukan tindakan bermoral dan merasa bersalah setelah melakukan pelanggaran moral.bila remaja merasa bersalah,tidak puas dan merasa berdosa setelah melakukan pelanggaran moral berarti remaja tersebut memiliki perasaan moral yang benar dan sebaliknya.
Tingkah laku moral adalah tindakan yang sesuai dengan aturan-aturan etika moral.pandangan atau pertimbangan,dan perasaan moral yang benar akan mendorong remaja untuk beertinkah laku moral.namun dapat terjadi seorang remaja yang memiliki pertimbangan moral yang benar,bertingkah laku melanggar moral.oleh karena itu,dalam mengembangkan moral remaja perlu dilakukan secara serasa dan seimbang antara pengembangan pandangan moral.perasaan atau kesan moral dan cara-cara bertingkah laku sesuai dengan aturan atau moral moral yang berlaku

B.      Teori perkembangan moral
Ada beberapa teori yang membahas tentang perkembangan moral. Dua teori perkembangan moral yaitu teori belajar sosial dari bandura dan teori kognif  dari piaget kahlberg.
1.      Perkembangan moral menurut teori belajar sosial
Perkembangan sosial merupakan proses yang dipelajari selama proses interaksi sosial seseorang dengan orang lain perkembangan sosial berlangsung mulai proses peniruan ,latihan dan penggunaan (furmann, 1990). Menurut bandura perkembangan moral berlangsung mulai interaksi seseorang dengan lingkungan yang menyediakan konten moral. Moral seseorang akan berkembang dengan baik,apabila berinteraksi dengan orang dewasa yang menunjukkan tingkah laku moral dalam melakukan tindakakan sehari-hari.
Remaja akan berkembang moralnya dengan baik apabila dalam sejarah kehidupannya ia dapat meniru orang lain di lingkungannya bertingkah laku moral dan sekaligus dilatih melakukan tingkah laku moral.dalam proses peniruan remaja mengenal tingkah laku moral dengan jalan mengamati tingakah laku orang tua dan orang dewasa lainnya.
2.      Perkembangan moral menurut teori kognitif
Pelopor  teori kognitif adalah jean piaget yang melakukan bahwa perkembangan kognitif  erat kaitanya dengan perkembangan moral remaja.oleh karena itu,perkembangan moral remaja tergantung pada perkembangan kognitifnya.
Tahap-tahap perkembangan moral menurut kohlberg
1.      Tingkat pramoralitas
a.       Prode 0
Pada tingkat ini pemahaman anak tentang baik atau buruknya, benar dan salah ditentukan akibat fisik yang ditimbulkan oleh tindakan itu seperti hukuman,ganjaran yang bersifat fisik atau materi yang di bsrikan oleh orang yang berkuasa terhadap anak.
b.      Prode 1
Suatu tingkah laku bermoral bagi anak kalau tingkah laku itu patuh mengikuti kemauan orang berkuasa seperti orangtua dan guru atau tingkah laku yang mendapatkan penghargaan fisik atau material,sedangkan tingkah laku tidak bermoral kalau membantah dan mendapat hukuman dari yang berkuasa terhadap anak.
c.       Priode 2
Anak memahami bahwa tingkah laku benar,salah,baik,pantas tergantung pada tingkah laku itu memuaskan,menimbulkan kenikmatan pada diri sendiri atau orang lain.

2.      Moralitas dianggap kesamaan peranan yang biasa
a.       Priode 3
Pada priode ini anak-anak memahami bahwa tinkah laku moral adalah mengakui dan mengikuti aturan-aturan yang telah ditentukan orang dewasa.
b.      Priode 4
Priode perkembangan moral terhadap ini ditandai oleh pemahaman anak bahwa tingkah laku yang baik atau benar adalah menaati aturan dan hukuman-hukuman yang telh di sepakati bersama dan menguasai kehidupan masyarakat.
3.      Moralitas dengan penerimaan pinsip-prinsip moral
a.       Priode 5
Pada tingkat perkembang moral ini anak mulai memahami nilai moral dan prinsip-prinsip moral merupakan standar kebenaran yang benar dan dapat terjadi pertentangan dengan apa saja yang terjadi atau diterima oleh masyarakat.
b.      Priode 6
Prode ini pengakuan yang mendalam tentang prinsip-prinsip kebenaran yang absrak dan universal
4.      Kekhasan tingkah laku moral remaja
Perkembangan moral remaja berbeda dengan perkembangan moral anak-anak. Hal ini disebabkan oleh dua hal berikut:
a.       Meningkatkan kemampuan kognitif dari berfikir kongkret menjadi kemampuan berfikir absrak / formal.
b.      Remaja memperoleh kemampuan untuk memahami bahwa peraturan itu dibuat atas persetujuan semua orng bersifat ideal.

C.     Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Moral Remaja

Faktor-faktor kognitif faktor lingkungan sosial penting artinya bagi perkembangan moral remaja. Melatih tentang moral dilakukan melalui disiplin yang dilakukan orang tua terhadap remaja.
1.    Orang tua /guru sebagai model
Menurut teori psikoanalisis moralitas atau kesusilaan adalah bagian dari kata hati atau superego seseorang. Superego terbentuk terbentuk remaja karena remaja mengidentifikasi orang tua yang sejenis kelamin dengan mereka.
Menurut freud (dusek, 1977) baik remaja pria maupun wanita meniru tingkah laku orang tua (yang sejenis) adalah keinginan untuk menjadi seperti orang tua.anak laki-laki seperti ayahnya dan anak perempuan ingin seperti ibunya.peniruan terhadap orang tua bukan karena takut tidak diterima.selanjutnya bronfenbrenner (1960)mengemukakan bahwa seorang remaja menuru seluruh atau sebagian aspek-aspek tingkath laku orang tua.

Aspek-aspek tingkah laku yang  ditiru dari orang tua diperlukan atau diuji dengan kenyataan  yang berada di lingkungan, sehingga terjadilah identifikasi analitik  yang  hasilnya  identifikasi tingkah laku yang diperoleh.
2.        Disiplin yang diberikan orang tua
Hoffman dan sultztein (1967) mencoba mengetahui hubungan antara perkembangan moral remaja dengan disiplin orang tua. Dari hasil penelitian yang mereka lakukan di dapat kesimpulan bahwa orang tua yang mempergunakan teknik disiplin induksi (memberikan alasan mengapa seseorang boleh atau tidak boleh bertingkah laku tertentu) cendrung menyebabkan   perkembangan moral remaja sangat baik,sedangkan penggunaan disiplin berkuasa atau otoriter cendrung menyebabkan perkembangan moral yang lemah.
Hubungan antara disiplin orang tua dan dan perkembangan moral remaja dapat disimpulkan sebagai berikut:
a.       Orang tua yang menonjolkan kekuasaan dalam mendisiplinkan remaja,dapat melemahkan perkembangan moral remaja.
b.      Orang tua yang menerapkan disiplin penarikkan cinta,menimbulkan pengaruh yang buruk atau agresif bagi perkembangan remaja.
c.       Orang tua yang menerapkan disiplin dalam mendisiplinkan remajanya meningkatkan perkembangan moral remaja.
d.      Disiplin yang dilakukan ayah jarang mempengaruhi perkembangan moral remaja
e.       Perasaan kasih sayang yang di berikan orang tua melalui tingkah laku yang ramah,hangat,dan sentuhan-sentuhan fisik sangat positif alibatnya terhadap moral remaja,terutama kasih sayang dari ibu.
f.       Interaksi dengan teman sebaya
Piaget menyatakan bahwa interaksi dengan teman sebayadan kemampuan bermain peranan meningkatkan perkembangan moral remaja.

g.      Usaha-Usaha yang dapat di lakukan Orangtua dan Guru untuk mengembangkan Moral Remaja
Individu yang sudah mencapai usia remaja,di harapkan sudah mencapai tahap perkembangan moral tertinggi yang disebut oleh kohlberg tahap postkonvensional. Remaja yang telah mencapai tahap perkembangan moral ini di tantandai dengan kemampuan mereka untuk menginternalisasikan nilai-nilai moral,sehingga dengan penuh kesadaran dapat mewujudkan tingkah lakuyang bermoral.

Dalam memberikan moral ,Duska dan Whelen (1982:113) mengemukakan pedoman praktis yang dapat digunakan oleh guru yaitu sbb:
a.       Menciptakan kelas sebagai lingkungan yang membuat siswa dapat hidup dan menjadi belajar bersama dalam suasana hormat menghormati dan aman.
b.      Beri siswa kesempatan untuk mengemukakan pendapat dalam menerima aturan-aturan kelas.
c.       Pilihlah hukuman yang ada hubungan dengan pelanggaran,dan bila mungkin ,hukuman yang diberikan dapat memperlihatkan akibat dari perbuatan siswa terhadap kelompok.
d.      Bedakan antara kritik terhadap pekerjaan yang berhubungan dengan pelajaran dan kritik terhadap tindak tanduk,antara aturan tata tertip sekolah dengan aturan-aturan tentang keadilan dan hubungan antar manusia.
e.       Beri kesempatan siswa bekerja dalam kelompok.
f.       Dalam bercerita dan berdiskusi tentang pengalaman sehari-hari,bantulah anak-anak memkirkan orang lain,baik yang benar-benar terjadi maupun yang fiktif.
g.      Buatlah permainan peranan dari kehidupan sehari-hari atau kejadian-kejadian yang membawa orang pada kekecewaan,ketenangan,pertengkaran,kegembiraan,dengan maksud memberi kesempatan kepada siswa untuk dapat meliht kejadian itu dari perspektif yang lain.
h.      Adakan kesempatan untuk mendengarkan kesempatan untuk mendengarkan jawaban tiap siswa tentang pertimbangan moral,dan pancinglah diskusi-diskusi yang akan menariknya kepenalaran moral yang lebih tinggi dengan menggunakan bahan bacaan,film,dan pengalaman sehari-hari.
i.         Janganlah memberi penilaian terhadap penilaian terhadap perkembangan moral atas dasar tingkah laku setiap orang dari keenam tahap perkembangan moral dapat dilakukan tingkah laku yang sama tetapi pentingnya moralnya berbeda-beda.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan moral merupakan salah satu tugas perkembangan yang harus dikuasai pada remaja. Dicapainya perkembangan moral yang memuaskan pada priode remajaberarti remaja memiliki moral otonom yang ditandai oleh pengusaan moral yang menjadi miliknya sendiri yang mengatur kehidupan pribadinya. Moral adalah seperangkat aturan yang menyangkut baik dan buruk pantas dan tidak pantasnya,benar atau salah yang harus dipahami seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.         
                                                          
B. Saran
Pada masa perkembangannya, remaja dihadapkan dengan berbagai masalah. Untuk itu seorang pendidik harus mengerti dan memahami setiap perkembangan moral remaja dan membimbingnya dengan cara yang strategis efektif. Seorang guru juga harus menguasai setiap materi yang akan disampaikan kepada muridnya, dengan de-mikian akan terjalin komunikasi yang baik antara guru dan murid, sehingga seorang murid akan merasa enjoy dalam setiap proses belajar.



DAFTAR PUSTAKA

Bezonsky,M.D.(1981) Adolescent development.New york:macmillan publishing,Co,Inc
Bronfenbrenner. (1960).freudian heroies of  Edentification and their darivatitives. Child Development,31,15-40
Dusek,J.B. (1977). Adolescent development and behavior. Chocago:science
          Research Associantion.
Furman,Barbara scheider .(1990). Adolescen. England: scott foreman ad.company
Piaget, J.(1975). The moral judgment of the Child,III:the pree press.